Siapa orang yang udah ngelahirin kita????????????
Siapa orang yang seriiiingg banget kita susahin pas kita
masih bayi??? Yang nyusuin kita???? Yang ngegendong kita kemana pun beliau
pergi??? Yang kecapekan setiap kali meninabobokan kita??? Yang nenangin kita
pas kita nangis?? Yang nggantiin popok kita??? Yang mandiin kita???? Yang
nyuciin semua baju kita??? Yang rela dan ikhlas kita buat kelelahan dan
kewalahan demi kebaikan kita???
REMEMBER!
Pas kira-kira kita udah berumur setaon atau mungkin 1.5
taon, siapa yang ngajarin kita berjalan??? Siapa yang mentatih langkah kaki
pertama kita????
She is the most wonderful woman in this world yang,
diciptakan oleh Allah untuk merawat dan mendidik kita dengan kasih sayang dan
cinta yang tak ada habisnya mengalir dari hatinya…
IBU, sosok wanita berhati malaikat, yang rela bersusah payah
mengandung selama berbulan-bulan lalu melahirkan kita dengan mempertaruhkan
nyawanya! The most precious thing she had in this life!!
Tapi apa? APA…?? Apa balasan yang beliau dapatkan setelah
kita tumbuh besar?
Ingatlah, saat ibu meminta kita untuk melakukan sesuatu, apa
jawaban yang beliau dengar dari mulut kita? “Males ah, Ma! Napa sih, Mama nyuruh-nyuruh
aku? Aku kan lagi capek, Ma…”. Tidakkah kalian ingat pengorbanan-pengorbanan
yang telah beliau lakukan untuk kita?? Sangat tidak sebanding! Benar jika
dikatakan: Kasih Ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi
tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia…
Sosok yang sangat berarti dalam hidup ini. Yang telah
menorehkan cinta dan kasih setelah Allah. Yang mengajari kita apa itu arti
cinta, arti kasih, dan indahnya hidup ini jika kita mau merenungkannya. Guru
yang pertama kali mengajarkan kepada kita tentang apa arti kehidupan ini yang
sesungguhnya. Beliau adalah madrasah cinta kita. Beliau adalah madarasah yang
hanya memberikan satu mata pelajaran kepada muridnya, yaitu cinta. Guru yang
memanggil muridnya dengan sebutan, Anakku tercinta…
Mungkin tanpa kehadiran beliau, kita takkan pernah bisa
merasakan cinta kedua yang hakiki. Sangat tak adil bila kita menorehkan luka
dihatinya. Selalu diberikannya yang terbaik untuk kita. Kasihnya sepanjang masa,
hingga kita dewasa sekalipun. Kasih putihnya tetap mengalir dari hatinya untuk
kita. Jangan sampai kita ulangi sikap yang mungkin akan menyakiti hatinya. Sayangi
beliau selagi beliau masih ada di samping kita. Jangan sampai kalian penuhi
sisa hidupnya dengan tangisan kekecewaan… bahagiakan beliau seperti beliau
memberikan kebahagiaan kepada semenjak kita terlahir di dunia ini…
Mohonlah maaf kepada Ibu, karena sesungguhnya murka Allah
ada pada murkanya…
Ibu, maafkan semua kesalahan anakmu ini… doa’akan agar
anakmu selalu bisa membahagiakanmu didunia… dan terimakasih atas semua kasih dan cinta yang telah engkau torehkan dalam hati dan hidupku...
Love,
Your
beloved daughter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar